
Jakarta, detif.id
Bisnis esek-esek atau Pijat Plus Plus selalu ramai diperbincangkan, terutama di kota metropolitan seperti Jakarta Barat. Kelap-kelip lampu warung pinggir jalan hingga gemerlapnya lampu karaoke/ Hotel, membuat suasana menjadi lengkap di Jakarta.
Pijat Plus-Plus, belakangan menjadi primadona bagi lelaki hidung belang. Esek-esek dan bisnis prostitusi berkedok panti pijat, karaoke saat ini menjamur di Jakarta.Dengan menyuguhkan wanita muda cantik berpakaian minim, dijadikan sebagai umpan,untuk menggoda para lelaki hidung belang,yang bersedia menguras kocek dalam dalam, untuk dapat menikmati berbagai permainan sex.

Sebut saja contoh, kelompok Wijaya 77 live Karaoke yang berlokasi di Jln Daan Mogot, Kecamatan Grogol Petamburan yang dikelola mucikari Heny, mengarahkan para anak buahnya selalu berpenampilan cantik sexi yang sanggup menyihir para tamu, yang mulai sempoyongan karena banyak minum alkohol. Bak kerbau dicucuk hidungnya, lelaki hidung belang itu tanpa sadar dituntun terapis masuk ke dalam kamar.
Kamar yang tersedia layaknya untuk merawat tubuh. Maka tak heran, seluruh Wijaya Group, mulai dari waijaya 77 live Karaoke di Jln Daan Mogot Kec Grogol Petamburan, Wijaya 88 LVE Dj & Karaoke di Taman Palem Cengkareng, Wijaya 57 Massage & Lounge di Jln Kamal Raya outer Ring Roud, Ruko Mutiara Taman Palem, Blok C8, No. 26, Kel Cengkareng, begitu juga Wijaya 57 Massage & Lounge di Ruko Sentra Bisnis Tanjung Duren, Jln. Tanjung Duren Utara I, Kecamatan Grogol Petamburan, .dan Wijaya 77 Pijat Urut Tradisional di Jln Muwardi No 40 RT 007 / RW 04 Kel Grogol Petamburan Jakarta-Barat. Semuanaya menawarkan kenikmatan surga dunia.
Harus diakui Germo/Mucikari Heny memang ahli dalam mengelola Griya Pijat Plus-Plus berkedok Panti Pijat &Karaoke. Soal harga (tarif) ditawarkan mulai dari 150 s/d 300 ribu rupiah per jam. Tergantung jenis pijatan dan kualitas ruangan pijat yang dipergunakan. Untuk servis extra dari therapis berbeda lagi. Pelanggan harus rela membayar 2x lipat bahkan lebih kepada therapis.

“Mayoritas tamu memberi uang tip mulai 50.000 s/d 200 ribu rupiah. Kalau sama main, kita nego terlebih dahulu, bisa menjadi Rp 400 – 500 ribu rupiah sekali show time,” ungkap Wati terapis yang mengaku sudah 3 tahun menjalani propesi therapis di WIJAYA 77
Untuk tidak merubah wajah Jakarta Barat menjadi kota mesum, sejumlah kalangan mengharapkan kehadiran bapak Gubernura DKI Jakarta, Kepala Inspektorat DKI, Walikota Jakarta Barat, Kadis Pariwisata DKI Jakarta, Andhika Pratama, Kasudin Parekraf Jakarta Barat, Dedi Sumardi dan Sanyoto Kepala seksi Industri Pariwisata, beserta Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta dan Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, untuk segera melaksanakan sidak ke lapangan.
Jika dalam pelaksanaan sidak dan pengembanganya, terbukti seluruh Group Wijaya 77 Massage yang dikelola Germo Heny menjadi ajang prostitusi berkedok Panti Pijat dan Karaoke. Masyarakat mengharapkan kebijakan pemerintah yang tepat. Sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 52 Pergub Nomor 18 tahun 2018. Setiap pengusaha Pariwisata, yang tidak memenuhi ketentuan dalam Pasal 39, Pasal 43 dan Pasal 46 Ayat ( 1) dikenai sanksi :
- Teguran tertulis Pertama
- Teguran tertulis kedua.
- Teguran tertulis ketiga.
- Penghentian sementara kegiatan Usaha Pariwisata.
- Pencabutan TDUP disertai dengan Penutupan kegiatan Pariwisata.

Di sisi lain, Heny, Germo pengelola Group Waijay 77 Massage ditengarai melakukan tindak pidana Pasal 296 KUHP. Mucikari Heni dengan sengaja memudahkan perbuatan cabul orang lain dengan orang lain dan menjadikannya sebagai pencaharaian, hal itu jelas melakukan tindak pidana.
Ditambah lagi Group WIjaya 77 Massage menyediakan Panti Pijat Full Body Massage, scrub atau lulur teraphis, full refleksi dan berbagai layanan sexsual, sehingga merubah wajah Jakarta Barat menjadi kota mesum yang sarat dengan perzinahan illegal. Oleh karenanya, prostitusi berkedok panti pijat tersebut harus segera ditutup dan pengelolanya segera diamankan.
Menghindari dari pemberitaan sepihak berulang kali detif.id mendatangi Wijaya 77 Massage di Jln Daan Mogot, Jakarta Barat, namun mucikari Heny tak pernah ditemui di dalam ruangan panti pijat tersebut. Hingga berita ini naik tayang, prostitusi berkedok Panti Pijat dan Karaoke masih terus berlangsung di setiap ruko/gedung Group Wijaya 77 tersebut di atas. ( Radot/Besli)
Mending mampir pakai mesin pijat kita aja di mall taman palem lantai 1