Jakarta.detif.id/detif Tv channel
Selasa (23/07 2024) wartawan detfi.id/detif Tv Channel menyambangi ruang kerja Revi Zulkarnaen selaku Kepala Satuan Pelaksana ( Kasatpel) terminal Kalideres guna melakukan konfirmasi. Tapi sayangnya, Revi Zulkarnaen tidak ada di tempat. Karena Revi Zulkarnaen tidak ada di ruang kerjanya, wartawan mempertanyakan buku tamu, dengan tujuan untuk menulis pesan wartawan detfi.id/detif Tv Channel mau konfirmasi tentang jumlah keberangkatan bus (AKAP) yang diberangkat setiap hari dari terminal tersebut.

Karena Revi Zulkarnaen tidak berada ditempat, untuk bukti ke redaksi, wartawan menjempret pintu ruangan Revi Zulkarnaen yang sedang terkunci rapat. Tiba tiba salah seorang anggota DLLAJ yang tidak memakai seragam DLLAJ lengkap, langsung menghardik wartawan “kamu tidak sopan photo pintu masuk ruangan Kater,” katanya seraya memaki wartawan anjing. Karenanya wartawan menanyakan kenapa marah marah.
Lalu dijawab “ saya juga wartawan” kilahnya. Sementara di pakaian biasa yang digunakan ditempel tanda pangkat kebesaran DLLAJ. Sehingga penampilannya menjadi aneh. “ abang saya juga pengacara, jadi kamu harus sopan,”katanya berteriak. “kami hanya diam sejenak, dan bertanya, apanya yang tidak sopan,” balas wartawan.
Tidak berapa lama kemudian salah seorang anggoat DLLAJ bernama Yono yang mengaku wakil Revi, justru meminta fotocopi KTA wartawan. Selanjutnya oknum DLLAJ bernam Yono kembali masuk ruangannya.
Sejenak oknum yang menggunakan baju yang lusuh ditempel tanda pangkat DLLAJ. ”Tunggu sebentar saya telepon abang saya yang pengacara,” hardiknya. Merasa wartawan tidak punya salah, mempersilahkan oknum DLLAJ yang memakai seragam DLLAJ lusuh tersebut, memanggil pengacara yang dimaksudkan.

Namun setelah wartawan menunggu lama, didepan DLAAJ Itu, sayangnya oknum yang mengaku DLLAJ tersebut, tidak kunjung keluar dari dalam ruangan.
Karenanya sejumlah kalangan meminta Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, untuk segera memanggil Kasatpel terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen, untuk menjelaskan siapa oknum DLLAJ di terminal Kalideres yang arogan itu dan apakah dia bertugas sebagai humas. Pasalnya, dengan sikap yang dipertontonkan oknum DLLAJ tersebut, secara tidak langsung, mencoreng nama baik DLLAJ di Indonesia.
Seperti diketahui wartawan sebagai kontrol sosial, wajar untuk konfirmasi. Yang benar saja wartawan hendak konfirmasi langsung di hardik oknum DLLAJ yang tidak jelas. “Yang kita tahu, anggota DLLAJ, semua berpendidikan dan mengerti tata krama,” ungkap wartawan detif.id.
Sementara Kadis DLLAJ DKI Jakarta, Syafrin Liputo diharapakan dapat memperkenalkan oknum DLLAJ di terminal Kalideres yang berpenapilan lusuh dan menggunakan tanda pangkat DLLAJ dipakaian biasa dan lusuh. ”Karakternya yang seperti preman jalanan, seyogianya harus segera ditarik ke dalam untuk diberi pembinaan, sehingga kelakuannya tidak mencoreng nama baik DLLAJ, ”ujar Simon R
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, Revi Zulkarnaen selaku Kasatpel terminal Kalideres belum berhasil dikonfirmasi wartawan detif id dan detif tv channel.
( Radot / Besli)