
Jakarta, detif.id
Bisnis pijat dan sex plus-plus, belakangan ini ramai diperbincangkan, terutama di kota metropolitan, seperti di Jakarta Utara, kelap-kelip warung pinggir jalan hingga gemerlapnya lampu karaoke/hotel membuat suasana menjadi lengkap.
Pijat esek-esek, belakangan menjadi primadona bagai lelaki hidung belang. Bisnis pijat plus-plus berkedok panti pijat dan karaoke, saat ini menjamur di Jakarta.
Baca Juga : Heny Wijaya 37 Prostitusi Berkedok Panti Pijat Memperjualbelikan Manusia?
Dengan menyuguhkan wanita-wanita muda, cantik yang selalu tampil dengan pakain minim, dijadikan menjadi umpan untuk menggoda para lelaki hidung belang, yang bersedia merogoh kocek dalam-dalam untuk dapat menikmati berbagai macam permainan sex.

Sebut saja contoh, Griya Sehat, sebuah tempat prostitusi berkedok panti pijat yang berlokasi di Jln. Jembatan III, Komp. Ruko Robinson Blok. CU, Kel. Pejagalan, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara. Griya Sehat yang dikelola manager bernama Tika mengarahkan para terapisnya selalu berpenampilan menawan, sexi dan menggoda, hingga sanggup menyihir tamu yang mulai cantik (mabuk) karena banyak menenggak minuman beralkohol tinggi.
Dampaknya, para tamu dibuat seperti kerbau yang dicucuk hidungnya. Hingga lelaki hidung belang itu tanpa sadar dituntun terapis masuk ke dalam kamar.
Baca Juga :Le Belle Massage Perdagangkan Orang, Langkah Tepat Jika Panti Pijat Tersebut Dibredel?
Kamar yang tersedia sepertai kamar hotel yang nyaman. Harus diakuai, Tika selaku manager, mucikari, memang ahli mengelola Griya Sehat plus-plus, berkedok panti pijat dan Spa
Soal tarif tersedia PACKAGE LIST, Sauna Sistem Cool Fool, Karaoake Room hanya 120 K, Massage VIP room 245 K, Massage SVIP room 295 K.
Untuk servis ektra dari terapis berbeda lagi. Pelanggan harus rela membayar 2 x lipat dari tarif yang ditentukan perusahaan. ”Mayoritas tamu memberi uang tip mulai dari Rp. 100.000 hingga Rp 200.000. Kalau making love harus dibicarakan dulu. Harga biasa menjadi Rp. 500.000, S/d Rp 1.000.000,” ucap Nelly (bukan nama sebenarnya), terapis yang mengaku sudah 3 tahun menjalani propesi terapis di GRIYA SEHAT. Semantara LC/Pemandu lagu lain lagi tarifnya, begitu Nelly mengatakan.
Untuk tidak merubah wajah Jakarta Utara menjadi kota mesum, sejumlah tokoh pemuka agama di Pejagalan mengharapkan kehadiran Menteri Pariwisata, Gubernur DKI, Pramono Anung, Walikota Jakut, Kastpol PP Jakut, Kasudin Parekraf Jakut, Ketua DPRD DKI beserta Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Utara untuk segera melaksanakan sidak ke lapangan.
Jika dalam pelaksanaan sidak dan pengembangannya, Griya Sehat panti pijat dan karaoke terbukti menjadi ajang prostitusi terselebung, masyarakat Pejagalan mengharapkan kebijakan yang tepat. Sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 4 Undang Undang No. 44 tahun 2008, setiap orang dilarang menyediakan jasa pornografi,seperti;
- Menyajikan secara ekplisit ketelanjangan, tampilan yang mengesankan ketelanjangan.
b.Menyajikan secara ekplisit alat kelamin.
c.Mengekploitasi atau memamerkan aktivitas seksual
d .menawarakan atau mengizinkan baik langsung maupun tidak langsung layanan seksual.
Sementara dalam Pasal 30 UU No 44 tahun 2008 ditegaskan: Setiap orang yang menyedikan jasa pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dipidana penjara paling singkat 6 bulan, paling lama 6 tahun. Denda paling sedikit Rp. 250. 000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) paling banyak Rp. 3.000.000.000,-(tiga milar rupiah).
Menghindari pemberitaan sepihak, Tika, Manager Griya Sehat, saat dikonfirmasi tidak berada di tempat. Namun menurut petugas kasir, “Ibu Tika sore baru datang,“ katanya.
Keterangan lain yang diperoleh, mayoritas terapis Griya Sehat belum dilengkapi sertifikat kompetensi.
Hingga berita ini ditayangkan, acara prostitusi di Griya Sehat ditengarai masih terus berlanjut. (Radot/ Tim)